1. Latar
Belakang Munculnya Teori Ekonomi Klasik
Pemikiran-pemkiran tentang ekonomi sudah sangat
berkembang pada abad ke-XV, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Akan
tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru
diberikan pada abad ke-XVIII, setelah Adam Smith muncul dalam percaturan
ekonomi. Adam Smith (1729-1790) tidak disangsikan lagi merupakan tokoh utama
aliran ekonomi yang di kenal sebagai aliran klasik.
Aliran atau mazhab yang dikembangkan Adam Smith
disebut mazhab klasik sebab gagasan-gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah
banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi jauh sebelumnya.
Misalnya, soal paham individualisme tidak banyak berbeda dengan paham hedonisme
yang dikembangkan oleh Epicurus masa Yunani kuno. Begitu juga dengan
pendapatnya agar pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam
perekonomian (Laissez faire laissezpasser) sudah dibicarakan
oleh Francis Quesnai sebelumnya. Karena gagasan-gagasan Smith banyak yang sudah
klasik, oleh musuh bubuyutannya, Karl Marx, aliran yang dikembangkan kembali
oleh Smith ini disebut sebagai mazhab klasik.
Adam Smith sebagai pendiri paham Klasik hidup pada
tahap awal revolusi industri di Inggris. Pandangan-pandangannya yang optimis
tentang kekayaan bangsa-bangsa tidak orisinal, tetapi dia telah berhasil
mengutuhkan berbagai pandangan yang relevan dengan pembahasannya. Pembahasan
teori ongkos produksi, upah, laba, dan sewa lebih utuh dan terkait dibicarakan.
Di samping itu, teori pembangunannya telah memperhitungkan pertumbuhan
penduduk, pembagian kerja dan akumulasi modal.
Pada generasi berikutnya pandangan-pandangan ekonomi
klasik cenderung bersifat pesimis. Hal ini berkaitan dengan teori penduduk dari
Malthus dan teori upah, laba, dan sewa lahan dari Ricardo. Hal ini disusul pula
oleh berbagai kritik yang tajam terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi klasik.
John Stuart Mill seorang tokoh ekonomi yang hidup di ujung masa aliran klasik,
pembahasan-pembahasannya versifat eklektik (eclectic). Sumbangannya yang
terkenal terhadap pemikiran ekonomi antara lain adalah hukum produksi dan
distribusi, dasar teori perdagangan internasional, dan mengembangkan metodologi
ekonomi.
2. Ruang
Lingkup Ekonomi Klasik
a. Kemerdekaan
Alamiah.
Landasan pandangan ekonomi klasik adalah
kepentingan-pribadi dengan kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian
sempurnanya, sehingga setiap orang tahu apa yang perlu, apa yang menguntungkan
bagi dirinya. Pada sekitar tahun 1776, kepulauan Inggris masih dalam tahap
transisi. Dunia perdagangan baik di dalam maupun keluar negeri telah
berkembang, sedangkan sektor industri dan pertanian mulai menampakkan
perbaikan. Dengan pandangan-pandangannya itu sebenarnya Smith menentang arus,
oleh karena arus pemikiran Merkantilis masih berkembang, yang menekankan
peranan negara dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian terlihat dengan jelas
kesinambungan alur pemikiran Fisiokrat dengan dasar pemikiran ekonomi klasik.
Pendekatannya, bila dibandingkan dengan
pemikiran-pemikiran paham sebelumnya, lebih terpadu, konsisten, mendalam, dan
bersifat lebih umum. Membicarakan kekayaan sangat penting, karena itulah subyek
pengkajian ekonomi. Dia menantang pandangan kaum Merkantilis yang menyatakan
bahwa kekayaan itu terdiri dari uang dan logam-logam mulia. Perdagangan
internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan logam-logam mulia tetapi
untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar dan hal ini akan
meningkatkan pembagian kerja.
b. Pemikiran
yang pesimistik
Revolusi industri pada abad ke 19 di inggris, selain
menjadikan negara tersebut menjadi negara industri yang maju juga mendatangkan
hal yang kurang menyenangkan seperti kemiskinan, pengangguran, tenaga kerja
anak-anak dan tekanan-tekanan baru dalam kehidupan, baik di kota maupun
pedesaan. Dalam keadaan demikian, Thomas Robert Malthus (1766-1834), membahas
tentang jumlah penduduk yang bertambah lebih cepat dari pada pertumbuhan bahan
makanan. Bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population
as it Affects the Future Improvement of Society, terbit pada tahun
1798. Malthus menolak pandangan William Godwin dan Condorcet dan
pandangan-pandangan yang optimistik pada abad ke 18.
Selanjutnya Ricardo (1783-1823) datang juga dengan
teori distribusi. Yang lebih tajam yang mengandung pertentangan antara
tuan-lahan, pemilik modal dan tenaga kerja. Selain itu sewa lahan akan
meningkat karena lahan-lahan subur semakin langka. Ricardo mengembangkan lebih
lanjut teori nialai kerja dan memberi penjelasan lain tentang perdagangan
internasional bila dibandingkan dengan pandangan kaum Merkantilisme.
John Stuart Mill (1806-1873), salah satu
intelektual, filsuf, pemikir ekonomi dan politik menulis buku Principles
of Political Economy, With Some of Their Application to Social Philosophy. Buku
ini menguasai ajaran-ajaran ekonomi tidak hanya di Inggris, tetapi juga di
negeri-negeri yang menggunakan bahasa Inggris. Pemikirannya sangat dipengaruhi
oleh Jeremy Bentham (1748-1832). Pemikiran-pemikiran yang terdapat pada buku
ini pada umumnya merupakan pengulangan berbagai teori yang telah dibicarakan
oleh ahli-ahli sebelumnya, tetapi dua sumbangannya yang terkenal adalah
permintaan timbal balik dalam perdagangan internasional dan membedakan
hukum-hukum produksi dan distribusi. Mill menyetujui prinsip-prinsip ekonomi
sosialis, sehingga ada anggapan bahwa Mill telah meninggalkan ekonomi dengan
dasar individu yang merdeka. Anggapan ini sampai sekarang menjadi kontroversi.
Namun demikian dalam bukunya Mill masih melanjutkan tradisi ekonomi klasik,
namun pada masanyalah kritik-kritik itu memuncak bersamaan dengan munculnya
pembahasan-pembahasan ekonomi sosialis yang lebih tajam.
c. Individu
dan Negara
Kritik mereka yang tajam terhadap pemikiran ekonomi
klasik diajukan pada dasar pemikirannya, yakni tentang semboyan Laissez-faire.
Ini berarti mereka menolak pandangan tertib-alamiah dan kemerdekaan alamiah,
ataupun pemikiran ekonomi yang atomistik. Para pengriktik ini bertolak dari
prinsip-prinsip bahwa peran negaralah yang lebih tama, yang lebih berorientasi
kepada dasar-dasar ekonomi sosialis. Selain itu, kritik-kritik tersebut
diajukan pula terhadap metodologi dan kelembagaan yang bersifat politis, sosiologis
dan historis. Karl Marx pula yang memberi nama faham ekonomi yang dipelopori
Adam Smith itu dengan sebutan ekonomi klasik, yakni pemikiran ekonomi yang
sudah tua. Namun demikian, pemikiran-pemikiran ekonomi yang tua dan kuno itu
sampai sekarang masih mempunyai tradisi yang kuat.
3. Tokoh
Aliran Ekonomi Klasik
a. Adam
Smith (1729-1790)
Smith lahir di Kirkcaldy kota kecil dekat Eddinburg,
Scotlandia tahun 1723. Ayahnya adalah pengacara dan pengawas keuangan bea
nasabah. Ayahnya meninggal tak lama setelah Smith lahir, sehingga ia debesarkan
ibunya dan dijaga orang kepercayaan ayahnya. Smith memasuki Glasgow University
pada usia 14 tahun setelah meneruskan studinya di Kirkcaldy. Di Universitas ini
Smith mempelajari ilmu etika hukum-alamiah dan ekonomi dari Francis Hutcheson
(1694-1746). Mereka berasal dari daerah yang sama yaitu Scotlandia. Hutcheson
sebagai guru besar dalam filsafat moral mengajarkan bahwa individu sendirilah
yang dapat menentukan apa yang baik menurut etis bagi dirinya, tanpa memperoleh
pengetahuan terlebih dulu dari Tuhan, dan kebahagiaan individu merupakan ukuran
tentang kebaikan. Sebagai perintis gagasan itu, Hutcheson mendapat tuduhan
subversi doktrin gereja. Dia mendapatkan hukuman dari Dewan Gereja lokal,
tetapi kemudian dibebaskan dan diijinkan untuk melanjutkan ajarannya. Sewaktu
itu, Smith menjadi salah seorang muridnya. Selanjutnya, Smith melanjutkan
studinya ke Oxford University dengan besiswa selama 6 tahun (sampai tahun
1746).
Di sini, Smith mengenal David Hume (1711-1776)
melalui kelompok intelektual Eddinburg karena ia mengajar di Eddinburg
University (1748-1751). Hume adalah seorang filsuf dan ekonom yang melanjutkan
ajaran John Locke, yang bersifat empirik tentang sebab dan akibat. Melalui
Hume, pendekatan Smith tentang konsep hukum-alamiah berubah. Hume pula yang
merangsangsangnya untuk melakukan generalisasi tentang perilaku manusia dengan
mempelajari sejarah. Pada tahun 1751 hingga 1763 Smith kembali mengajar di
Universitas Glasgow. Dia guru besar dalam filsafat moral menggantikan
Hutcheson. Materi pengajaran yang diberikan pada setiap kuliah itulah yang menjadi
sumber dua buah bukunya yang terkenal yaitu, pertama The Theory of
Moral Sentiment(1759) yang banyak menghubungkan masalah ekonomi dan moral.
Buku ini serta bahan-bahan kuliah yang diberikan di Universitas Glasgow menjadi
sumber utama penulisan buku yang kedua, An Inquiry in to the Nature and
Causes of The Wealth of Nations (1776). Buku yang ditulis
oleh Smith tersebut dianggap sebagai pancangan pertama tonggak sejarah
perkembangan ilmu ekonomi, oleh sebab itu ia diberi gelar “Bapak Ilmu Ekonomi”.
Smith juga merupakan pendiri Glasgow Literary Society danPolitical
Economy Club. Pendiri lain David Hume dan James Watt dengan anggota
para guru besar lainnya dan para pengusaha lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar