Jumat, 03 Mei 2013

TEORI EKONOMI KLASIK


1.        Latar Belakang Munculnya Teori Ekonomi Klasik
Pemikiran-pemkiran tentang ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke-XV, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Akan tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diberikan pada abad ke-XVIII, setelah Adam Smith muncul dalam percaturan ekonomi. Adam Smith (1729-1790) tidak disangsikan lagi merupakan tokoh utama aliran ekonomi yang di kenal sebagai aliran klasik.
Aliran atau mazhab yang dikembangkan Adam Smith disebut mazhab klasik sebab gagasan-gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi jauh sebelumnya. Misalnya, soal paham individualisme tidak banyak berbeda dengan paham hedonisme yang dikembangkan oleh Epicurus masa Yunani kuno. Begitu juga dengan pendapatnya agar pemerintah melakukan campur tangan seminimal mungkin dalam perekonomian (Laissez faire laissezpasser) sudah dibicarakan oleh Francis Quesnai sebelumnya. Karena gagasan-gagasan Smith banyak yang sudah klasik, oleh musuh bubuyutannya, Karl Marx, aliran yang dikembangkan kembali oleh Smith ini disebut sebagai mazhab klasik.
Adam Smith sebagai pendiri paham Klasik hidup pada tahap awal revolusi industri di Inggris. Pandangan-pandangannya yang optimis tentang kekayaan bangsa-bangsa tidak orisinal, tetapi dia telah berhasil mengutuhkan berbagai pandangan yang relevan dengan pembahasannya. Pembahasan teori ongkos produksi, upah, laba, dan sewa lebih utuh dan terkait dibicarakan. Di samping itu, teori pembangunannya telah memperhitungkan pertumbuhan penduduk, pembagian kerja dan akumulasi modal.
Pada generasi berikutnya pandangan-pandangan ekonomi klasik cenderung bersifat pesimis. Hal ini berkaitan dengan teori penduduk dari Malthus dan teori upah, laba, dan sewa lahan dari Ricardo. Hal ini disusul pula oleh berbagai kritik yang tajam terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi klasik. John Stuart Mill seorang tokoh ekonomi yang hidup di ujung masa aliran klasik, pembahasan-pembahasannya versifat eklektik (eclectic). Sumbangannya yang terkenal terhadap pemikiran ekonomi antara lain adalah hukum produksi dan distribusi, dasar teori perdagangan internasional, dan mengembangkan metodologi ekonomi.

2.        Ruang Lingkup Ekonomi Klasik
a.      Kemerdekaan Alamiah.
Landasan pandangan ekonomi klasik adalah kepentingan-pribadi dengan kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian sempurnanya, sehingga setiap orang tahu apa yang perlu, apa yang menguntungkan bagi dirinya. Pada sekitar tahun 1776, kepulauan Inggris masih dalam tahap transisi. Dunia perdagangan baik di dalam maupun keluar negeri telah berkembang, sedangkan sektor industri dan pertanian mulai menampakkan perbaikan. Dengan pandangan-pandangannya itu sebenarnya Smith menentang arus, oleh karena arus pemikiran Merkantilis masih berkembang, yang menekankan peranan negara dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian terlihat dengan jelas kesinambungan alur pemikiran Fisiokrat dengan dasar pemikiran ekonomi klasik.
Pendekatannya, bila dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran paham sebelumnya, lebih terpadu, konsisten, mendalam, dan bersifat lebih umum. Membicarakan kekayaan sangat penting, karena itulah subyek pengkajian ekonomi. Dia menantang pandangan kaum Merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan itu terdiri dari uang dan logam-logam mulia. Perdagangan internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan logam-logam mulia tetapi untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar dan hal ini akan meningkatkan pembagian kerja.
b.      Pemikiran yang pesimistik
Revolusi industri pada abad ke 19 di inggris, selain menjadikan negara tersebut menjadi negara industri yang maju juga mendatangkan hal yang kurang menyenangkan seperti kemiskinan, pengangguran, tenaga kerja anak-anak dan tekanan-tekanan baru dalam kehidupan, baik di kota maupun pedesaan. Dalam keadaan demikian, Thomas Robert Malthus (1766-1834), membahas tentang jumlah penduduk yang bertambah lebih cepat dari pada pertumbuhan bahan makanan. Bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society, terbit pada tahun 1798. Malthus menolak pandangan William Godwin dan Condorcet dan pandangan-pandangan yang optimistik pada abad ke 18.
Selanjutnya Ricardo (1783-1823) datang juga dengan teori distribusi. Yang lebih tajam yang mengandung pertentangan antara tuan-lahan, pemilik modal dan tenaga kerja. Selain itu sewa lahan akan meningkat karena lahan-lahan subur semakin langka. Ricardo mengembangkan lebih lanjut teori nialai kerja dan memberi penjelasan lain tentang perdagangan internasional bila dibandingkan dengan pandangan kaum Merkantilisme.
John Stuart Mill (1806-1873), salah satu intelektual, filsuf, pemikir ekonomi dan politik menulis buku Principles of Political Economy, With Some of Their Application to Social Philosophy. Buku ini menguasai ajaran-ajaran ekonomi tidak hanya di Inggris, tetapi juga di negeri-negeri yang menggunakan bahasa Inggris. Pemikirannya sangat dipengaruhi oleh Jeremy Bentham (1748-1832). Pemikiran-pemikiran yang terdapat pada buku ini pada umumnya merupakan pengulangan berbagai teori yang telah dibicarakan oleh ahli-ahli sebelumnya, tetapi dua sumbangannya yang terkenal adalah permintaan timbal balik dalam perdagangan internasional dan membedakan hukum-hukum produksi dan distribusi. Mill menyetujui prinsip-prinsip ekonomi sosialis, sehingga ada anggapan bahwa Mill telah meninggalkan ekonomi dengan dasar individu yang merdeka. Anggapan ini sampai sekarang menjadi kontroversi. Namun demikian dalam bukunya Mill masih melanjutkan tradisi ekonomi klasik, namun pada masanyalah kritik-kritik itu memuncak bersamaan dengan munculnya pembahasan-pembahasan ekonomi sosialis yang lebih tajam.
c.         Individu dan Negara
Kritik mereka yang tajam terhadap pemikiran ekonomi klasik  diajukan pada dasar pemikirannya, yakni tentang semboyan Laissez-faire. Ini berarti mereka menolak pandangan tertib-alamiah dan kemerdekaan alamiah, ataupun pemikiran ekonomi yang atomistik. Para pengriktik ini bertolak dari prinsip-prinsip bahwa peran negaralah yang lebih tama, yang lebih berorientasi kepada dasar-dasar ekonomi sosialis. Selain itu, kritik-kritik tersebut diajukan pula terhadap metodologi dan kelembagaan yang bersifat politis, sosiologis dan historis. Karl Marx pula yang memberi nama faham ekonomi yang dipelopori Adam Smith itu dengan sebutan ekonomi klasik, yakni pemikiran ekonomi yang sudah tua. Namun demikian, pemikiran-pemikiran ekonomi yang tua dan kuno itu sampai sekarang masih mempunyai tradisi yang kuat.

3.    Tokoh Aliran Ekonomi Klasik
a.        Adam Smith (1729-1790)
Smith lahir di Kirkcaldy kota kecil dekat Eddinburg, Scotlandia tahun 1723. Ayahnya adalah pengacara dan pengawas keuangan bea nasabah. Ayahnya meninggal tak lama setelah Smith lahir, sehingga ia debesarkan ibunya dan dijaga orang kepercayaan ayahnya. Smith memasuki Glasgow University pada usia 14 tahun setelah meneruskan studinya di Kirkcaldy. Di Universitas ini Smith mempelajari ilmu etika hukum-alamiah dan ekonomi dari Francis Hutcheson (1694-1746). Mereka berasal dari daerah yang sama yaitu Scotlandia. Hutcheson sebagai guru besar dalam filsafat moral mengajarkan bahwa individu sendirilah yang dapat menentukan apa yang baik menurut etis bagi dirinya, tanpa memperoleh pengetahuan terlebih dulu dari Tuhan, dan kebahagiaan individu merupakan ukuran tentang kebaikan. Sebagai perintis gagasan itu, Hutcheson mendapat tuduhan subversi doktrin gereja. Dia mendapatkan hukuman dari Dewan Gereja lokal, tetapi kemudian dibebaskan dan diijinkan untuk melanjutkan ajarannya. Sewaktu itu, Smith menjadi salah seorang muridnya. Selanjutnya, Smith melanjutkan studinya ke Oxford University dengan besiswa selama 6 tahun (sampai tahun 1746).
Di sini, Smith mengenal David Hume (1711-1776) melalui kelompok intelektual Eddinburg karena ia mengajar di Eddinburg University (1748-1751). Hume adalah seorang filsuf dan ekonom yang melanjutkan ajaran John Locke, yang bersifat empirik tentang sebab dan akibat. Melalui Hume, pendekatan Smith tentang konsep hukum-alamiah berubah. Hume pula yang merangsangsangnya untuk melakukan generalisasi tentang perilaku manusia dengan mempelajari sejarah. Pada tahun 1751 hingga 1763 Smith kembali mengajar di Universitas Glasgow. Dia guru besar dalam filsafat moral menggantikan Hutcheson. Materi pengajaran yang diberikan pada setiap kuliah itulah yang menjadi sumber dua buah bukunya yang terkenal yaitu, pertama The Theory of Moral Sentiment(1759) yang banyak menghubungkan masalah ekonomi dan moral. Buku ini serta bahan-bahan kuliah yang diberikan di Universitas Glasgow menjadi sumber utama penulisan buku yang kedua, An Inquiry in to the Nature and Causes of The Wealth of Nations (1776). Buku yang ditulis oleh Smith tersebut dianggap sebagai pancangan pertama tonggak sejarah perkembangan ilmu ekonomi, oleh sebab itu ia diberi gelar “Bapak Ilmu Ekonomi”. Smith juga merupakan pendiri Glasgow Literary Society danPolitical Economy Club. Pendiri lain David Hume dan James Watt dengan anggota para guru besar lainnya dan para pengusaha lokal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar