Jumat, 03 Mei 2013

MANFAAT HUTAN MANGROVE


Hutan mangrove adalah vegetasi hutan yang hanya dapat tumbuh dan berkembang baik pada dearah tropis, seperti Indonesia. Hutan ini memeiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi manusia baik secara ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, hutan mangrove berfungsi sebagai daerah pemijahan (spawning ground), daerah mencari makan (feeding ground), dan daerah pembesaran (nursery ground) berbagai jemis ikan, udang, kerang-kerangan dan spesies lainnya. selain itu serasah mangrove (berupa daun ranting dan biomassa lainnya) yang jatuh di perairan menjadi sumber pakan biota perairan dan unsur hara yang sangat menentukan produktifitas perikanan perairan laut di depannya.

            Lebih jauh lagi hutan mangrove juga merupakan habitat(rumah) bagi berbagai jenis burung, reptilia, mamalia, dan jenis-jenis kehidupan lainnya, sehingga hutan mangrove menyediakan keanekaragaman hayati (biodiversity) dan plasma nutfah (genetic pool) yang tinggi serta berfungsi sebagai sistem penunjang kehidupan. Dengan sistem perakaran dan canopy yang rapat serta kokoh sehingga hutan mangrove juga memiliki fungsi sebagai pelindung daratan dari gempuran gelombang, tsunamai, angin topan, perembesan air laut, dan gaya-gaya kelautan yang ganas lainnya. 

            Secara ekonomi, hutan mangrove dapat dimanfaatkan kayunya secara lestari untuk bahan bangunan, arang(charcoal), dan bahan baku kertas (pulp). Selain itu, hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk industri peternakan lebah madu, ekoturisme dan kegitan ekonomi lainnya.
Sayangnya, persepsi dan cara-cara kita memanfaatkan hutan mangrove selama PJP I cenderung bersifat ekstraktif dan tidak mengindahkan azas-azas kelestariannya. Konversi hutan mangrove menjadi kawasan pertambakan(daerah barru, pangkep dan lagego), kawasan pemukiman (real estate), kawasan industri ( seperti industri KIMA) serta peruntukan lainnya secara tak terkendali. Padahal banyak teknik yang memungkinkan berbagai kegiatan pembangunan tersebut dapat berdampingan secara harmonis (co-exist) dengan hutan mangrove. Penebangan mangrove pun dilakukan semene-mena, melebihi kemampuan regenerasinya.

            Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan mangrove secara tak terkendali di masa lalu. Akan tetapi, dua penyebab utamanya adalah karena ketidak-tahuan kita tentang arti dan peran penting mangrove bagi kehidupan termasuk manusia, dan kurangnya penguasaan kita tentang teknik-teknik pengelolaan mangrove yang ramah lingkungan.Oleh karena itu peremajaan kembali hutan mangrove sangat penting untuk mengembalikan fungsi ekologi dan ekonomisnya, dengan metode yang digunakan adalah mengadakan pendampingan langsung kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengenalan awal kepada masyarakat akan arti dan fungsi hutan mangrove, sekaligus menjelaskan teknis pelaksanaan penanaman dengan menggunakan bibit persemaian.

Source :
http://id.shvoong.com/exact

Tidak ada komentar:

Posting Komentar