Minggu, 25 Desember 2011

DAUR HIDUP PRODUK


PERANAN DAUR HIDUP PRODUK DALAM STRATEGI PEMASARAN :
Daur hidup produk dapat memberikan indikasi tentang perkembangan suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen. Ukuran yang menunjukkan perkembangan tersebut adalah tingkat penjualan produk, di samping juga tingkat keuntungan. Daur hidup produk yang dapat dilalui oleh suatu produk secara normal meliputi empat tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.
Atas dasar kondisi pada masing-masing tahap tersebut perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai. Perbedaan setiap tahap dalam daur hidup produk itu memerlukan strategi pemasaran yang berbeda pula.
Definisi ini memberi tekanan pada arti penting pertukaran, cakupan produk lebih luas dan tujuan organisasional. Pada masa ini pula, mantra 4P (Product, Price, Promotion, Place) yang pertama kali diperkenalkan McCarthy (1957) semakin diterima secara luas.
Setelah bertahan cukup lama, pada 2004 AMA kembali membuat pemaknaan baru terhadap pemasaran sebagai ”an organizational function and a set of processes for creating, communicating and delivering value to customers and for managing customer relationship in ways that benefit the organization and its stakeholders.”
Unit analisis pemasaran lebih tajam dari sekadar pertukaran, karena dalam definisi ini terdapat tekanan pada proses, nilai, hubungan dan pemangku kepentingan. Pada periode bersamaan, penelitian pemasaran juga berhasil membakukan sejumlah perampatan yang mendapat dukungan empirik luas (law-like generalization).
Temuan tentang peran menentukan kualitas produk dan pangsa pasar relative terhadap kemampulabaan unit bisnis, sebagaimana dirangkum dalam studi PIMS (Profit Impact of Market Strategy), mendekatkan kajian strategi pemasaran dengan arus utama penelitian bisnis. Sumbangan Kohli dan Jaworski (1990) serta Slater dan Narver (1994) yang memberi isi terhadap konsep orientasi pasar (market orientation), semakin memberi arti penting pada peran informasi, daya tanggap dan koordinasi lintas bagian dalam organisasi.
Tekanan pemaknaan pemasaran sebagai ”a set of processes” mendekatkan pemasaran dengan unit analisis pendekatan sumber daya (resource-based approach) yang menekankan arti penting kapabilitas dan kompetensi. Dari sini terjadi sintesis antara pendekatan pemasaran, yang cenderung bersifat “outside-in”. (berangkat dari faktor eksternal atau karakteristik pasar) dengan pendekatan lain yang bersifat “inside-out” (berangkat dari faktor internal atau sumber daya organisasi).
Source : massofa.wordpress.com/

TAHAP PERKENALAN DALAM STRATEGI PEMASARAN:

Menurut Kotler (1994), Strategi dalam tahap perkenalan ini ada empat, antara lain :
1.Strategi Merayap Cepat (rapid skimming strategy),
 yang meliputi peluncuran produk  baru pada tingkat harga dan promosi yang tinggi dalam rangka mencapai laba kotor sebanyak mungkin. Banyak biaya yang dikeluarkan pada promosi untuk mempengaruhi pasar dengan keunggulan produk meskipun harganya mahal.Biaya promosi tinggi dilakukan untuk mempercepat tingkat penetrasi pasar. Strategi ini masuk akal dengan didasari pada beberapa asumsi berikut : terdapat adanya bagian yang luas dari pasar potensial yang belum mengetahui adanya produk tersebut- sedangkan untuk bagian pasar potensial yang sudah mengetahui cenderung menyukai produk tersebut dan dapat membayar harga yang ditawarkan perusahaan menghadapi potensi persaingan dan ingin membangun preferensi merek. 
2.Strategi Merayap Lambat ( slow skimming strategy)
meliputi diluncurkannya produk dengan harga tinggi dan dengan promosi yang rendah. Harga yang tinggi membantu memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, dantingkat promosi rendah menekan biaya pemasaran. Kombinasi ini diharapkan dapat meraih sebanyak  mungkin keuntungan dari pasar. Strategi ini dapat dilakukan ketika : luas pasar terbatas, kebanyakan dari pasar tersebut mengetahui produk, para pembeli sanggup membayar dengan harga tinggi, persaingan potensial tidak dihalangi.
3.Strategi Penetrasi Cepat (rapid penetration strategy)
meliputi peluncuran produk dengan harga rendah dan dengan tingkat promosi tinggi. Strategi ini menjanjikan memperoleh penetrasi pasar tercepat dan  pasar paling besar. Strategi ini dilakukan ketika : pasar luas, pasar tidak mengetahui produk, kebanyakan pembeli sensitive  terhadap harga, adanya potensi persaingan yang kuat dan biaya unit produksi menurun sejalan dengan besarnya skala produksi serta pengalaman memproduksi barang yangterakumulasi.
4.Strategi Penetrasi Lambat ( slow penetration strategy)
 meliputi peluncuran produk baru dengan harga yang rendah dan tingkat promosi yang rendah pula. Harga yang rendah akan mendukung usaha diterimanya produk secara cepat, dan perusahaan dapat menghemat pengeluaran promosi untuk merealisasikan lebih banyak laba bersih. Perusahaan percaya bahwa permintaan pasar memiliki elastisitas harga yang tinggi tetapi promosinya minimal. Strategi ini dilakukan ketika pasar luas, pasar benar-benar mengetahui produk, pasar sensitive terhadap harga dan adanya beberapa potensi persaingan.
Source: www.scribd.com/

TAHAP PERTUMBUHAN DALAM STRATEGI PEMASARAN :
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan penjualan secara cepat.Para pemakai awal menyukai produk, dan mayoritas konsumen tingkat menengah mulai membeli produk. Para pesaing baru memasuki pasar, ditarik sebagai peluang  untuk  produksi skala besar dan peningkatan laba. Mereka memperkenalkan bentuk- bentuk produk baru dan tindakan ini selanjutnya untuk memperluas pasar. Jumlah pesaing yang meningkat membawa peningkatan pada sejumlah jalur-jalur pemasaran(outlets), dan penjualan perusahaan melonjak untuk memenuhi jalur distribusi.
 Harga tetap atau jatuh sedikit ketika permintaan meningkat agak cepat.Perusahaan menjaga pengeluaran-pengeluaran promosinya pada tingkat yang sama atau pada suatu tingkat yang meningkat sedikit untuk menghadapi persaingan dan untuk mempelajari  pasar.
Penjualan tumbuh dengan pesat, disebabkan oleh penurunan rasio promosi penjualan.Laba meningkat selama tahap ini karena biaya promosi disebar dalam volume yang lebih besar, dan biaya unit produksi turun lebih cepat dibandingkan dengan penurunan harga disebabkan oleh efek “kurva pengalaman”(experience curve).
Tingkat pertumbuhan akhirnya berubah dari satu tingkat ekselerasi (peningkatan yang semakin cepat) menjadi tingkat deselerasi (peningkatan yang semakin lambat). Perusahaan harus mengawasi akibat dari tingkat deselerasi ini dalam rangka menyiapkan strategi baru.

TAHAP KEDEWASAAN DALAM STRATEGI PEMASARAN :
Dalam tahap kedewasaan, beberapa perusahaan meninggalkan produk-produk mereka yang lemah, dengan keyakinan bahwa hanya sedikit yang dapat merekalakukan dengan produk tersebut. Mereka berpendapat bahwa hal terbaik adalahmenjaga uang mereka dan menggunakannya pada produk yang lebih baru yang masih dalam pengembangan.
 Dalam hal ini mereka mengabaikan tingkat kesuksesan yang rendah dari produk baru dan potensi yang baik yang mungkin masih dimiliki oleh produk-produk lama. Banyak produk yang dianggap telah mencapai tahap kedewasaannya. Manajer pemasaran tidak boleh mengabaikan atau secara pasif mempertahankan produk-produk yang telah lama.
 Penyerangan yang baik adalah pertahanan yang terbaik. Para pemasar harus secara sistematis mempertimbangkan strategi pasar, produk, dan modifikasi bauran pemasaran.

TAHAP KEMUNDURAN  DALAM STRATEGI PEMASARAN :
Sebuah perusahaan akan menghadapi sejumlah tugas dan keputusan untuk menangani produk lamanya.
a.      Mengidentifikasi  Produk-Produk  yang lemah .Tugas pertama adalah membuat suatu system untuk mengidentifikasi produk yang lemah. Perusahaan menunjuk  komite penilaian produk dengan wakil-wakil dari pemasaran,litbang,produksi,dan keuangan.
b.      Komite ini akan mengembangkan system untuk mengidentifikasi produk yang sudah lemah.Bagian kontroler (pengawas) akan menyediakan data setiap produk, yang menunjukkan kecenderungan dalam ukuran pasar, harga biaya, dan keuntungan.Informasi ini dianalisis dengan program computer yang mengidentifikasikan produk yang meragukan.Kriterianya termasuk jumlah tahun penurunan penjualan,kecenderungan pangsapasar,margin keuntungan kotor dan pengambilan atas investasi (ROI).
 Para manajer  yang bertanggung jawab terhadap produk yang meragukan akan mengisi formulir penentuan tingkat yangmenunjukkan ke mana menurut mereka penjualan dan keuntungan akanmengarah, dengan atau tanpa berbagai perubahan strategi pemasaran. Komite penelitian produk akan menguji informasi ini dan membuat suatu rekomendasi untuk setiap produk yang meragukan tersebut-membiarkannya, mengubah strategi pemasarannya atau membuangnya. 
c.      Menentukan Strategi Pemasaran Khusus. Beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar yang menurunnya lebih awal dariyang lainnya. Ini akan banyak bergantung pada tingkat hambatan yang muncul. Semakin rendah hambatan semakin mudah bagi perusahaan untuk meninggalkan industri tersebut, dan semakin baik bagi perusahaan yang tinggal untuk bertahandan menarik konsumen perusahaan yang mengundurkan diri.

 Perusahaan yang tetap bertahan akan menikmati penjualan dan keuntungan yang meningkat.Dalam suatu studi mengenai strategi perusahaan pada industri yang mulai menurun, Harrigan (1994) membedakan lima strategi penurunan yang tersediauntuk perusahaan: Meningkatkan investasi perusahaan (untuk mendominasi atau memperkuat posisi persaingannya)-Mempertahankan tingkat investasi perusahaan hingga ketidak pastian mengenai industri tersebut diatasi.-Mengurangi tingkat investasi perusahaan secara selektif, dengan menghindari kelompok konsumen yang tidak menguntungkan.
Source : www.scribd.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar