BAB
1
(-) PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Definisi
dari perilaku konsumen adalah suatu perilaku dan kegiatan konsumen dalam
mencari,mengatur,menukar,memilah,menggunakan,serta menilai barang
atau jasa yang akan dipakai sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan pada
kehidupan sehari-hari.
Ada
pula pengertian lain dari perilaku konsemen itu sendiri yaitu dimana seorang
konsumen bisa mengontrol atau mengendalikan sumber daya yang terbatas seperti
halnya uang,waktu, dan tenaga untuk mendapatkan barang ataupun jasa
yang diinginkan. Perilaku konsumen pun mendasari perilaku seseorang
dalam membuat keputusan pembelian.
Analisis
tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar
dalam pengembangan strategi pemasaran. Ya, pemasar wajib memahami konsumen,
seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil
keputusan.
Alasan
mempelajari perilaku konsumen antara lain :
1. Analisis ini akan membantu
para manajer untuk :
a.Mendesain bauran pemasaran
b. Mensegmen pasar bisnis
c. Memposisikan dan mendiferensiasikan produk
d. Melaksanakan analisis lingkungan
e. Mengembangkan studi riset pasar
b. Mensegmen pasar bisnis
c. Memposisikan dan mendiferensiasikan produk
d. Melaksanakan analisis lingkungan
e. Mengembangkan studi riset pasar
2. Perilaku konsumen harus
memainkan peranan yang penting dalam pengembangan kebijakan publik
3. Studi terhadap hal ini akan
memungkinkan seseorang menjadi konsumen yang lebih efektif
4. Analisis konsumen
memberikan pengetahuan menyeluruh tentang perilaku manusia
5. Studi perilaku konsumen
juga memberikan tiga jenis informasi :
a. Orientasi Konsumen
b. Fakta-fakta tentang perilaku manusia
c. Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran
b. Fakta-fakta tentang perilaku manusia
c. Teori-teori yang menjadi pedoman proses pemikiran
BAB
II ( SEGMENTASI PASAR & ANALISIS DEMOGRAFI )
(-)
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah sebuah
metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan
Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran.
Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Peranan segmentasi dalam marketing :
Pengertian segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.
Peranan segmentasi dalam marketing :
1.
Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif
perusahaan kita.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
(-) Kepuasan
Konsumen
Kepuasan
konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan
harapannya.
- Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
- Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan
Psikologikal, merupakan kepuasan yang
diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga
karena mendapat pelayanan.
(-) Profitabilitas
Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah
suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana
perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima.
Angka profitabilitas dinyatakan
antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba
investasi, pendapatan
per saham, dan laba
penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagikesehatan
perusahaan.
(-) Penggunaan Segmentasi Dalam Strategi Pemasaran
Agar segmen
pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
• Measurable :
Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa
variabel yang sulit diukur.
• Accessible :
Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial :
Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable :
Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang
berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable :
Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang
bersangkutan.
Langkah
dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1.
Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2.
Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel
yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen
tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
(-)
Analisis Konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis
konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran
pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang
mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut :
1. Analisis
Kebutuhan
2. Pencarian
Informasi
3. Evaluasi
Alternatif
4. Keputusan
Pembelian
5. Sikap
Paska Pembelian.
Analisis
Kebijakan Sosial (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan lebih
menekankan pada penelaahan kebijakan yang sudah ada. Dengan demikian, maka
dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang
berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap
konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan.
Penelaahan
terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang
dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian
dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
2. Orientasi
nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial
tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan
politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
(-)
Perubahan Struktur Pasar Konsumen
Struktur
Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
a. Pasar Persaingan
Sempurna
Jenis pasar
persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan
memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak.
Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan
lain-lain.
Sifat-sifat
pasar persaingan sempurna :
- Jumlah
penjual dan pembeli banyak
- Barang
yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual
bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi
tawar konsumen kuat
- Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif
terhadap perubahan harga
- Mudah
untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik
Struktur
pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan
produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda
antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti
makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopolistik :
- Untuk
unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip
dengan pasar persaingan sempurna
- Brand
yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen
atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif
mudah keluar masuk pasar
c. Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk
oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga
produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan
produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit
masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan
harga akan diikuti perusahaan lain
d. Pasar Monopoli
Pasar
monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopoli :
- Hanya
terdapat satu penjual atau produsen
- Harga
dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
BAB
III (PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH
KONSUMEN)
(-) Model Proses Pengambilan Keputusan
Sebelum Model-model
pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami
bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model
pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan
pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek
psikologi dan sosial individu. Dan secara umum ada tiga cara/model analisis
pengambilan keputusan konsumen, yakni:
· Economic Models, pengambilan
keputusan diambil berdasarkan alas an ekonomis dan bersifat lebih rasional.
· Psychological models, diambil
lebih banyak akrena lasan psikoligs dan sejumlah faktos sosilogis seperti
pengaruh keluarga dan budaya
· Consumer behaviour models. Model
yang umumnya diambil kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktor ekonomi
rasional dan psikologis.
(-) Tipe-Tipe Proses Pengambiln Keputusan
Sebelum dan sesudah
melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang
mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan
masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2.Pencarian
informasi (information source).
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori internal dan berdasarkan pengalaman orang lain eksternal
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori internal dan berdasarkan pengalaman orang lain eksternal
3.Mengevaluasi
alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4.Keputusan
pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5.Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
(-) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
1)
Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling
rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal
dan belum tahu sama sekali.
2)
Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati.
Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena
tidak mempunyai dasar ilmiah.
3)
Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian
masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi
: pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu
siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
4)
Scientifik methode/Research Process : Proses riset/ penelitian merupakan
suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
logika, dengan pendekatan yang sistematis
(-) Pembelian
Pembelian adalah
situasi dimana konsumen bersedia menukarkan sejumlah uangnya dengan sejumlah
produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Struktur Keputusan
Membeli
Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1. Keputusan tentang jenis produk
2. keputusan tentang jenis produk
3. keputusan tentang merek
4. keputusan tentang penjualan
5. Keputusan tentang jumlah produk
6. keputusan tentang waktu pembelian
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1. Keputusan tentang jenis produk
2. keputusan tentang jenis produk
3. keputusan tentang merek
4. keputusan tentang penjualan
5. Keputusan tentang jumlah produk
6. keputusan tentang waktu pembelian
7. Keputusan tentang cara pembayaran
(-) Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan
perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu
a. untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
a. untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
b. perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik. Misalnya dengan
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan
transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut.
c. pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan
memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang
dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
BAB
IV ( EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN )
(-) Kriteria
Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses
pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi
perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka
sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan
menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar
keputusan memilih produk (Kotler, 2005).
(-) Menentukan
Alternatif Pilihan
Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:Setelah criteria yang akan menjadi alternative pilihan di tentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi pilihannya.
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan criteria, keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya. Beberapa criteria eveluasi yang umum adalah:Setelah criteria yang akan menjadi alternative pilihan di tentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi pilihannya.
(-)
Menaksir Alternariv Pilihan
Setelah alternative
pilihan telah di tentukan konsumen perlu menaksir atau memperkirakan produk
yang kita tuju sebagai alternative pilihan tersebut. Apakah produk tersebut
dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai alternative pilihan dari produk utama
ataukah tidak, di perlukan adanya analisis terhadap produk tersebut.
(-) Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Keputusan konsumen
untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan saat yang
penting bagi pemasaran. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu strategi
pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau apakah
kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Keputusan merupakan
seleksi terhadap dua pilihan alternative atau lebih.
Riset konsumen
eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen ketika
sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang
tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat
besar.
(-) PEMBELIAN
(-) Proses
Keputusan Membeli
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri
kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen
akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:
1. Pengenalan Masalah
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Pencarian informasi.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.
4. Keputusan Pembeli
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.
5. Evaluasi Pasca Pembalian
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
(-) Memilih
Alternatif Terbaik
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus
memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat
dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang
harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga
yang merugikan pihak lain.
(-) Memilih
Sumber-sumber Pembelian
Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif,
internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa
kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas
produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di
majalah atau surat kabar .
• Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
• Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
• Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
• Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
• Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
• Sumber publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
• Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
BAB
V (SUMBERDAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN )
(-) Sumber Daya Ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan
potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala
sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam
(natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang
dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi) wilayahtingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara
struktural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan
energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan
dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak
dapat diperbarui.
(-) Sumber Daya
Sementara
- Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
- Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food .
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food .
(-) Sumber Daya
Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk
secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam
representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya
dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi
lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh
cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini
digolongkan ke dalam konstruktivisme.
(-) Kandungan
Pengetahuan
Kajian MyKe mendefinisikan kandungan pengetahuan sebagai:
“jumlah keupayaan sumber tenaga manusia, asset dan pengamalan kepimpinan, modal
teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harta intelek, stok maklumat serta
kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang boleh digunakan
untuk menjana kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi”.
(-) Organisasi
Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen akan Mempengaruhi Keputusan
Pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan
membeli akan tergantung kepada pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut.
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
(1) Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
(-) Mengukur
Pengetahuan
Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan
pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indikator
pengukur pengetahuan, antara lain:
1. Pengetahuan Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan.
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan.
2. Pengetahuan Subjektif (Subjective Knowledge)
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka.
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar